Thifan Po Khan

Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan China yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru. Namun kalau kita simak dalam peta dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah China Utara.
Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah hijriah. Dari sinilah dimulainya awal orang Muslim datang ke Tiongkok di zaman pemerintahan Tai Tsung. Adalah Saad bin Abi Waqqas, yang meletakkan batu-batu pertama mesjid Kanton yang terkenal sekarang sebagai Wai-Shin-Zi, yaitu Mesjid untuk kenang-kenangan kepada Nabi.
Interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan China, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Po khan berarti “Kepalan Tangan Bangsawan Thifan”. Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.

Itu sedikit dari sejarah awal Thifan Po khan. lebih jelasnya bisa dilihat disini.

Dari tulisan diatas, udah pada bisa nebak kan apa itu Thifan Po khan?? Yup.. Thifan Po khan itu sejenis beladiri, semacam kungfu. Tapi kungfu disini adalah kungfu yang Islami, tidak ada syirik, tidak ada maksiat, menjaga fitrah manusia dan tidak menyerupai orang kafir. (sumber:thifanpokhan.tripod.com)

Alhamdulillah saya udah ikut latihan thifan selama 2 minggu dan udah dapat 3 jurus. Walaupun harus latihan malam hari dan pulang kerumah naik motor sendiri dan pas orang-orang udah pada tidur, tapi ada rasa kepuasan sendiri untuk saya 🙂 . Menyalurkan hobi saya yang lain, yaitu beladiri. 😀 (Dulu pernah ikut latihan tae-kwondo tapi cuma sampe sabuk kuning). Latihannya setiap hari senin jam 8 malam di GTA, Depok. kalau ada yang mo ikut, kata ustadznya boleh qo.. datang aja langsung, tapi kalo bisa konfirmasi dulu 🙂 .

Kenapa saya pilih Thifan? Yang pertama menyalurkan hobi dan diizinin sama orang tua. trus.. InsyaAllah ini beladiri yang sesuai syar’iat Islam, karna kan kalo beladiri yang lain, terkadang ada unsur2 syirik-nya, dikasih ajian ini itu, belum lagi kalo harus puasa. dah gitu.. latihannya dipisah antara ikhwan (laki-laki) dan akhwat (perempuan). Trus, kalo ga salah.. jurus yang diajarin antara ikhwan dan akhwat ini beda. Lebih halus untuk yang akhwat. Dah gitu, pas pasang kuda-kuda, tangan kita tidak terkepal, tapi terbuka. Beda sama beladiri yang lain. Oya.. hampir lupa, setiap pemanasan, latihan dan pendinginan, selalu dimulai dari kanan. Ga lupa di awal latihan kita juga berdoa.

hehe.. akhwat suka sama beladiri.. kayanya ga ada yang salah.. apalagi, beladirinya sesuai syar’i.