AS dalam krisis serius

Harus senang atau tidaknya yach?!? kalau amerika serikat mengalami krisis?!? sebenernya krisis ini udah dimulai dari tahun 2007 yang lalu, tapi baru ngeh/sadar sekarang2 ini. terlambat banget yach!!

yach.. ternyata negara adikuasa itu sedang dalam krisis yang lumayan serius, kalau ‘ga bisa dikatakan serius. Krisis yang melanda AS (Amerika Serikat) adalah krisis keuangan. Pertama dengar dari dosen, rada ga percaya juga, dosen cerita kalau ternyata AS, mengembalikan 5% pajak yang udah warganya kasih. Biar warga AS itu bisa tetap membelanjakan uang mereka. Jadi perekonomian tetap berjalan. Karna ternyata beberapa perusahaan yang berlabel Amerika Serikat saat ini sudah ada yang mengalami kemunduran. contoh perusahaan asuransi AIG, perusahaan credit card AMEX (American Express). (untuk sementara baru tahu yang itu aja).

Mungkin kalau negeri kita tercinta ini tidak mendapat dampaknya langsung, kita saya boleh senang untuk sementara. tapi ternyata Indonesia mengalami dampak dari kemorosatan AS tersebut, (bagaimana ‘ga lah wong kita termasuk yang bergantung ke mereka. T_T). tapi mungkin kita saya bisa sedikit tenang, karna Pak Presiden SBY optimis kalau bangsa Indonesia ga akan mengalami krisis yang sama pada 10 tahun yang lalu atau kita kenal dengan krisis ’98, okezone.com. semoga apa yang pemimpin kita harapkan itu bisa terwujud.  dan Allah juga memberikan yang terbaik untuk negeri kita tercinta, Indonesia. amiin.. allahumma amiin..

Di lain pihak, BI (Bank Indonesia) juga melakukan antisipasi krisis. seperti yang ditulis di seputar-indonesia.com. Pak Boediono bilang bahwa krisis ini akan kita rasakan dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun. “Kita harus siap menghadapinya. Ini juga dialami oleh setiap negara, bukan hanya di Indonesia,”

Oya, kenapa Pak SBY optimis, mungkin beliau ini dapat kabar dari Pak Boediono ( 😆 ), Kata Pak Boediono: gejolak yang terjadi saat ini berbeda dengan krisis yang terjadi pada 1997-1998. Titik pusat krisis 1997-1998 berada di Asia, termasuk Indonesia,sedangkan krisis keuangan saat ini episentrumnya di AS. jadi Pak SBY mengatakan dengan penuh keyakinan. (ini cuma ada dalam bayangan saya). 😀

selengkapnya mungkin bisa di baca di okezone.com atau seputar-indonesia.com

atau informasi tambahan di antara.co.id, tempointeraktif.com

tambahan:

kakak ipar saya yang kerja sama orang Amerika saat ini mengalami kebingungan, karna dia mengurus bagian ekspor barang (rajungan) ke sana, dan bingung masalah harga yang ga nentu. laporan terakhir rupiah berada di Rp. 9,300 (per tgl 8 oktober 2008).

-nad-

MR = MC

marginal revenue = marginal cost

hufh.. mengingatkan ku kembali bahwa saya bukan hanya mahasiswi pariwisata tapi juga mahasiswi ekonomi. terima kasih pada pak dosen yang suara nya mirip sama pak mario teguh.. anda mengingatkan saya kepada ilmu-ilmu ekonomi yang harus saya pelajari lagi. hufh..

3 hari setelah masuk kuliah lagi.

hari pertama merupakan hari yang istimewa, karna bertemu dengan dosen semester lalu, yang amat sangat baik, karna beliau kalo memberikan ujian pasti sesuai dengan yang ada di buku, alhamdulillah.. kita semua punya bukunya. tapi yang jadi ribet, dosen yang amat sangat baik itu teori sangat.. jadi jawabannya harus sama dengan yang ada di buku, secara saya orangnya suka mengarang bebas, jadi agak kesandung dalam hal ini.

hari kedua. i love this day, karna ini adalah hari dosen favorit saya berada. yup.. hari selasa adalah hari yang membuat saya ingat kalau saya adalah tourism co-ed. dengan mata kuliah wisata MICE and operasional perjalanan wisata. sangat menyenangkan.

AMI = Mataram, Ampenan ; SUB = Surabaya ; BDO = Bandung ; MES = Medan ; JOG = Jogja ; CGK = Cengkareng, Jakarta ;

JED = Jeddah ; LON = London ; PAR =Paris ; LAX = Los Angeles ; ROM = Roma ; MAD = Madrid ; AUK = Auckland ;

hari ketiga. hmm… Dosen yang suaranya mirip pak mario teguh. ekonomi manajerial n riset pasar.

mm..

semangat..semangat..

hasil rampasan perang tak kan di dapatkan kecuali setelah peperangan,
barang siapa yang ingin hal-hal mulia tanpa kerja keras,
berarti dia mencari sesuatu yang mustahil. (Aidh al-Qarni)